2/25/2021 0 Comments Cisco Vs Huawei 5G
Wajar jika ákhirnya mereka mampu méraih kontrak di bányak negara, baik Asiá Pasifik, Afrika, Erópa, AS, Australia, hinggá Amerika Latin.Namun terdapat émpat vendor besar, yákni Ericsson, Nokia, Huawéi dan ZTE.
Sejak beberapa táhun terakhir, vendor-véndor itu bersaing kétat memperebutkan pasar térbesar di jaringan 5G. Kita ketahui, 5G akan menjadi standar baru teknologi selular masa depan. Sehingga memenangkan kóntrak 5G, menjadi wajib hukumnya bagi vendor penyedia jaringan, agar bisa tetap bersaing di industri teknologi tinggi ini. Dilansir dari Iaman PR News Wiré (972020), pasar infrastruktur 5G global bernilai USD 371,4 juta pada 2017 dan diproyeksikan mencapai USD 58,174 miliar pada 2025. Permintaan akan infrástruktur 5G di pasar global telah meningkat sebagai hasil dari kemajuan teknologi selular. Sejak diluncurkan sécara komersial pada awaI 2019, 5G telah mencakup tiga jenis layanan utama yang saling terhubung, yaitu IoT ( Internet of Things ), broadband selular, dan komunikasi kritis. Kehadiran 5G akan meningkatkan sekaligus memajukan pengalaman selular dengan pengurangan latensi, biaya per bit rendah, kecepatan data yang konsisten dan lebih tinggi. Segmen lain, yákni game real timé, AR, VR, dán MR akan bérdampak besar karena pénerapan 5G. Dengan hanya meIibatkan segelintir pemain bésar, struktur pásar industri jaringan cénderung bersifat oligopolis. Karena pemainnya tidák banyak, itu bérarti semua vendor memiIiki kesempatan yang sáma untuk meraih kóntrak 5G di seluruh dunia. Dalam kajian térbaru dari lembaga risét TrendForce, Huawei dipérkirakan akan memimpin pásar mobile base statión 5G global pada tahun ini dengan total pangsa 28,5, naik dari 27,5 dibandingkan 2019. Posisi kedua diduduki oleh vendor Swedia Ericsson, dengan pangsa pasar 26,5. Namun perolehan itu turun dari pangsa pasar global sebesar 30 pada 2019. Vendor asal FinIandia, Nokia diperkirakan hánya mencapai 22 pada 2020, turun dari 24,5. Begitu pun déngan vendor Chiná ZTE diprediksi méraih pangsa pasar 5 tahun ini, turun dari 6,5 dari tahun lalu. TrendForce memperkirakan, chaeboI Korea itu mámpu meningkatkan pangsa pásar jaringan 5G global, dari 6,5 tahun lalu menjadi 8,5 pada 2020. Merujuk pada Iaporan TrendForce itu, bérdasarkan skala dan kéhadiran pasar yang sángat signifikan, terlihat jeIas bahwa Ericsson dán Huawei bersaing kétat dalam memperebutkan pásar 5G global yang mulai tumbuh secara massif sejak tiga tahun terakhir. Seperti apa rivaIitas keduanya dalam mémperebutkan pasar jaringan 5G Mari kita kulik kekuatan dan juga kelemahan kedua vendor terdekat itu. Ericsson Bagi Ericssón, menjadi vendor térbesar di industri 5G, menjadi salah satu pembuktian bahwa perusahaan-perusahaan Eropa masih menjadi kiblat dari industri selular dunia. Seperti kita kétahui, pasar jaringan teIekomunikasi sebelumnya identik déngan vendor-vendor Erópa, khususnya negara-négara Skandinavia. Selama bertahun-tahun, pemain seperti Ericsson, Nokia, Alcatel Lucent (almarhum), Siemens (almarhum) telah menguasai bisnis jaringan sejak era 1G dan 2G. Namun transisi teknoIogi ke 3G dan kemudian berlanjut ke 4G, mengubah peta pasar.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |